
Dinas Pendidikan Metropolitan Kota Seoul memutuskan untuk memberikan bantuan kepada siswa-siswi SD, SMP, dan remaja putus sekolah berkewarganegaraan asing berupa bantuan dukungan bbelajar dan juga tempat penitipan anak.
Pada 12 Oktober 2020, Dinas Pendidikan Metropolitan Kota Seoul mengumumkan bahwa pemerintah akan memberikan ‘bantuan sementara untuk membesarkan anak’ kepada sekitar 5.100 siswa SD dan SMP berkewarganegaraan asing, serta 4.240 anak-anak usia SD dan SMP di luar sekolah yang berkewarganegaraan asing untuk mengurangi beban ekonomi pada setiap keluarga karena perawatan anak.
Menurut laporan sebelumnya, pemerintah mengungkapkan bahwa beban pendidikan dan perawatan anak untuk di setiap keluarga bisa meningkat sehingga pemerintah memberikan uang bantuan untuk perawatan khusus sebesar 200.000 KRW per orang untuk siswa SD atau yang lebih muda. Selain itu, ada pula bantuan untuk pembelajaran non tatap muka sebesar 150.000 KRW per orang untuk siswa SMP, akan tetapi kontroversi muncul karena siswa siswi berkewarganegaraan asing tidak termasuk ke dalam siswa yang bisa menerima bantuan tersebut.
Oleh karena itu, Dinas Pendidikan Metropolitan Kota Seoul memutuskan untuk memberikan bantuan dengan menginvestasikan 1,74 miliar KRW.
Siswa berkewarganegaraan asing dapat menerima dana bantuan paling lambat tanggal 23 Oktober 2020, dan anak-anak putus sekolah dapat menerima dana dukungan pada tanggal 30 Oktober 2020 setelah peninjauan jika mereka mendaftar pada tanggal 19-23 Oktober 2020.